22 July 2013

Proses Pracetak

Dewasa ini perkembangan dunia teknologi semakin pesat tidak hanya dalam industri otomotif namun dunia Manufaktur seperti percetakan yang kita kenal pun seakan tak ingin ketinggalan untuk mengembangkan sayap teknologinya, dan ingin menunjukan kepada dunia bahwa industri percetakan pun dapat bersaing di pangsa pasar.
Seiring perkembangan yang pesat dalam teknologi kegrafikaan tak hanya dalam mesin produksinya saja namun perkembangan ini juga merambah dunia pracetak,…..

1. Merubah Format layout/ design menjadi PDF
hasil kerja kita yang telah selesaikan kita rubah formatnya menjadi PDF ada yang tau PDF itu apa?? PDF itu adalah Portable Document, namun ada beberapa yang harus diperhatikan :
1.1 Font.
saat di konversi ke PDF segala jenis font yang kita gunakan dalam design harus terembed (perubahan teks menjadi image/path)
1.2 Warna
untuk warna harus menggunakan dasar C,M,Y,K bila masih dalam R,G,B maka warna yang akan dihasilkan saat proses cetak tidak sesuai dengan proof yang kita inginkan. untuk merubah menjadi PDF kita harus melalui format PS (post crip) tetapi untuk proses ini tergantung dari jenis software yang kita gunakan.

2. Imposisi PDF 
setelah kita berhasil merubah format file menjadi PDF, langkah berikutnya kita tinggal melakukan imposisi dengan menggunakan program design seperti ilustrator or free hand. tpi jangan lupa kita harus bikin mall mounting layaknya mounting manual, trus bikin pula dummy lipat bila semua persyaratan sudah sesuai maka kita tinggal melakukan place or import untuk memasukan file pdf ke program design kita,……. seiring waktu berjalan ternyata orang-orang di luar indonesia sana telah menciptakan program yang lebih dikenal dengan adobe imposition,.. program ini lebih simple dan praktis dalam penggunaannya.. sehingga kita hanya perlu memilih beberapa opsi dan tidak lama kemudia program tersebut melakuakn imposisi secara automatis… kta hanya perlu melihat hasilnya,.. apa kah sudah benar sesuai dengan dummy or tidak

3. RIP
RIP (Raster Image Prosesing), dari hasil imposisi yang kita buat dan telah sempurna kita tinggal Menyemplungkan (bahasa gaul yg sering digunakan) imposisi tersebut ke dalam software rip untuk membuat image / imposisi tersebut menjadi dot atau yang kita kenal dengan istilah raster,… tapi jangan asal nyemplungin di RIP ini terdapat beberapa pilihan raster yang harus disesuaikan dengan jenis kertas yang dipergunakan untuk mencetak.. klo salah makan hasil cetaknya tidak akan sebaik yang diharapkan, karena jenis kertas mempengaruhi berapa besar dot / raster yang di pergunakan.

Pekerjaan pada bagian pracetak terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

1) Desain manual
Pekerjaan desain manual meliputi peracangan suatu barang cetakan hingga pembuatan art work. Biasanya dalam merancang suatu desain barang cetakan, seorang desainer akan membuat rancangan lebih dari satu model. Rancangan yang dibuatnya dapat berupa racangan yang full color atau hitam putih saja. Kemudian apabila hasil rancangan tersebut telah mendapat persetujuan dari pemesan atau seorang penanggungjawab, maka hasil rancangannya dibuatkan art work. Apabila rancangan tersebut membutuhkan gambar ilustrasi, maka dapat dibuat olehnya bila memang mampu. Tetapi bila desainer tidak dapat mengerjakan ilustrasinya, maka yang ilustrasi tersebut dapat dikerjakan oleh juru gambar (Creative Drawing). Selanjutnya oleh desainer dibuatkan rancangannya.

2) Setting komputer
Pekerjaan setting adalah pekerjaan menyusun huruf/naskah teks menggunakan komputer. Lingkup pekerjaannya hanya melakukan penyusunan teks dengan jenis huruf, besar huruf, jarak antar baris dan bentuk susunan yang diinginkan oleh seorang desainer.
Sehingga praktis pekerjaannya menuntut untuk dapat mengoperasikan komputer dengan baik. Tetapi dengan adanya perkembangan perangkat komputer saat ini, pekerjaan tersebut menjadi lebih luas. Apalagi dengan tersedianya software yang mendukung pekerjaan setting, maka pekerjaan tata letak dapat dikerjakan secara langsung dalam komputer.

3) Foto reproduksi
Pada bagian fotoreproduksi dilakukan 3 kegiatan utama, yaitu:
a) Pemotretan/pengontakan film
b) Montase
c) Pembuatan acuan cetak ofset
Pemotretan dilakukan dari sebuah model yang telah dirancang oleh bagian desain atau hasil setting. Setelah mendapatkan film negatif, kemudian untuk mendapatkan film positif dilakukan pengontakan. Bila ada model full color, maka dilakukan proses separasi warna menggunakan perangkat scanner (drum scanner). Dari film positif dan film separasi kemudian dilakukan proses tata letak film yang disebut dengan montase. Penempatan film-film tersebut dilakukan diatas astralon sesuai dengan rancangan yang direncanakan. Proses selanjutnya adalah memindahkan hasil montase pada pelat cetak menggunakan perangkat kontak pelat. Sehingga diperoleh pelat cetak yang siap dilakukan pencetakan menggunakan mesin cetak offset.
Hal tersebut diatas merupakan metode yang digunakan ketika bagian perangkat pracetak belum banyak berkembang.
*sumber : DannKerzz.com

No comments:

Post a Comment

DanZen

DANZEN BLOG | Seputar Teknologi dan Internet

ads

Popular Posts